Portal Jepang, LN-News, melakukan wawancara dengan Shiraishi Jougi, penulis light novel Majo no Tabitabi (Wandering Witch: The Journey of Elaina), untuk memperingati perilisan volume ke-20.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk merayakan ulang tahun ke-7 karir Shiraishi-sensei, sekaligus mengulas semua karya sebelumnya.
Namun, komentarnya yang paling penting adalah di mana ia menjelaskan berapa banyak konten yang hilang dari franchise tersebut.

Sesi Wawancara:
1. Bisakah Anda ceritakan pengalaman Anda dalam adaptasi anime ‘Majo no Tabitabi’?
“Untungnya, saya masih mendapat banyak komentar positif, tetapi dampak dari episode 9 masih ada. Singkatnya, episode 9, ‘A Deep Sorrow from the Past’, fokus tentang kembali ke masa lalu untuk mencari tahu apa yang menyebabkan seorang teman menjadi psikopat. Perselisihan berakhir dengan pembunuhan teman tersebut. Meskipun saya menulis episode ini dengan ‘gelap’ di cerita aslinya, saya juga memburamkan beberapa bagian.
Tapi anime menggambarkannya seperti aslinya, dan sebagai hasilnya, episode tersebut mengejutkan banyak fans. Yang saya pikirkan ketika melihat kembali anime tersebut adalah respon dari pembaca dan penonton yang menonton episode ini.”
2. Apakah adaptasi anime memengaruhi interpretasi Anda sendiri terhadap karya tersebut?
“Betul sekali. Ketika ‘Majo no Tabitabi’ memiliki adaptasi anime, ada banyak pertanyaan dari tim produksi seperti, “Akan seperti apa tempat ini?”, atau “gambaran apa yang Anda miliki saat menyebutkan kota ini?”. Sering kali saya sendiri hanya menjawab, “Sejujurnya, saya tidak tahu” Meskipun itu adalah karya saya sendiri. Saat beralih ke serial anime, saya mulai memperlakukan nama negara dan karakter sebagai sesuatu yang harus saya perhitungkan. Data ini juga sangat berguna untuk tulisan saya saat ini, dan ketika Anda sudah mencapai 20 jilid, jumlah karakternya akan sangat banyak. Hal tersebut bahkan dapat menyebabkan pengulangan nama, jadi saya menulis sambil meninjau materi.”

3. Apakah Anda sudah memutuskan akhir dari “Majo no Tabitabi”?
“Ya, saya sudah memutuskan akhir cerita sampai batas tertentu. Tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana? Saya pikir itu akan sangat memakan waktu lama sebelum kita sampai ke titik itu.”
4. Jadi begitu. Perjalanan Elaina tampaknya masih panjang.
“Begitulah adanya. Elaina saya gambarkan sebagai campuran dari apa yang saya anggap sebagai elemen imut dan seorang gadis yang saya anggap ideal. Sejak awal, saya berpikir bahwa dia adalah karakter yang sangat imut dengan mulut yang agak beracun, dan bahkan setelah 20 volume, persepsi saya tidak berubah. Saya ingin terus menulis cerita tentang Elaina untuk waktu yang lama.
Sumber: LN-News