Portal Jepang The Chunichi Shimbun melaporkan bahwa di Akihabara, Tokyo, tempat-tempat tanpa izin yang melibatkan kegiatan ilegal seperti menyamar sebagai maid cafe menjadi masalah. Hal ini muncul karena bar-bar yang terdampak COVID-19 harus terpaksa beroperasi sebagai maid café agar bisa beroperasi seperti layaknya restoran.
Warga telah menyatakan keprihatinannya, dan polisi bersama dengan pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi ini sesegera mungkin.

Silahkan mendekat, kata seorang wanita dengan rok mini dan pakaian pelayan yang menyapa orang yang lewat sambil tersenyum. Suatu malam di akhir Mei, yang dinyatakan di bawah keadaan darurat, para pedagang berdiri satu per satu di jalan-jalan Akihabara. Mereka mengundang orang untuk mengunjungi “maid cafe” dan “con-cafe” (kafe berkonsep) yang terletak di gedung-gedung di daerah tersebut. Ada juga seorang pria muda berjas yang memandangi para wanita dari belakang. Ada juga seorang pria berjas terlihat mengawasi gadis yang sedang berinteraksi dengan orang yang lewat.
Artikel berakhir dengan menjelaskan bahwa con-cafe adalah kafetaria tematik yang berfokus pada niche tertentu, sedangkan maid-cafe adalah jenis con-cafe. Menurut rumor, ada sekitar 200 kedai kopi di daerah Akihabara, akan tetapi menurut seorang pejabat setempat, kabaret yang terletak di Shinjuku dan Ikebukuro terpaksa harus pindah karena kesulitan yang mereka hadapi dari COVID-19 . Sebuah sumber anonim menyebutkan bahwa:
Dia awalnya memutuskan untuk pindah ke Akiba, di mana para pelayan membagikan brosur, karena itu akan menjadi tempat yang mudah untuk memulai.
Sumber: Chuinichi Shimbun