Apakah Kalian tahu, bahwa episode Keenam di mana Kurokawa Akane ingin mengambil nyawanya sendiri dalam anime Oshi no Ko, berdasarkan sebuah kisah nyata? Insiden di mana seorang pegulat wanita Jepang, Kimura Hana, mengakhiri hidupnya pada tahun 2020. Namun, Tampaknya penggambaran cerita ini di Oshi no Ko baru saat ini sampai kepada ibu sang almarhum.

Oshi no Ko merupakan cerita yang bertujuan untuk menggambarkan sisi gelap industri hiburan di Jepang. Di episode ini, Hoshino Aqua melanjutkan partisipasinya dalam sebuah reality show. Di mana tujuan acara tersebut adalah membuat sekelompok remaja saling jatuh cinta. Salah satu kontestan, Kurokawa Akane, ingin menonjolkan diri di hadapan penonton. Akan tetapi suatu ketidaksengajaan terjadi, di mana dirinya melukai seorang konsestan. Karena hal itu, komentar kejam membanjirinya di media sosial hingga ke titik agar Akane “mengambil nyawanya sendiri”.
Episode ini membuat para fans terpukau, mengingat seperti persis apa yang terjadi pada manga Oshi no Ko. Tetapi, hanya beberapa orang yang tahu bahwa mereka mendasarkannya pada kisah nyata, yang dikenal sebagai Terrace House Tokyo Incident. “Seorang kontestan reality show yang ingin mengakhiri hidupnya setelah menerima komentar negatif tanpa henti di media sosial” sangat identik dengan apa yang menyebabkan petarung Kimura Hana mengambil nyawanya di tahun 2020.
Kontroversi tersebut sampai ke telinga Kimura Kyoko, ibu dari Hana Kimura. Di akun Twitternya sendiri, Kyoko mengkritik bahwa mereka telah membuat cerita berdasarkan Terrace House Tokyo Incident, di mana putrinya menjadi korban.

- “Tidak bisakah mereka berpikir bahwa kita yang mencintai Hana akan merasa sedih karenanya?”.
- “Menggunakan kisah nyata saat itu terjadi, tidak peduli seberapa dalam hati kita yang peduli pada Hana akan terluka. Pernahkah Anda memikirkan itu?”
- “Selain itu, (penayangannya) begitu dekat dengan peringatan kematiannya?”
- “Hanya untuk meningkatkan penjualan mereka, hanya untuk menjadi viral, mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Dari lubuk hati saya, saya membenci mereka.”

- “Mereka menyuruh saya membaca sinopsis mendetail, dan saya membacanya di beberapa situs.”
- “Struktur reality show, masalah yang terjadi dalam insiden tersebut dan banyak lagi. Hal-hal yang kami diskusikan dalam wawancara, semuanya tergambar di sana.”
Reaksi Para Fans Oshi no Ko
Para warga Internet bercampur aduk, ada komentar baik yang mendukung, ada juga yang menentang. Tambah lagi, para “fans” Oshi no Ko sekarang melakukan hal yang sama dengan apa yang terjadi dalam insiden 2020 tersebut kepada Kyoko, menghinanya di media sosial.
Sebenarnya, tujuan dari episode Oshi no Ko ini adalah untuk menunjukkan efek buruk media sosial dan dampak apa yang dapat terjadi. Namun, kenyataannya para penonton yang seharusnya memahami cerita ini justru melakukan apa yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Untung saja, terdapat orang-orang cerdas di antara para “fans” yang meninggalkan komentar seperti:
- “Apakah mereka tidak belajar sesuatu dari Oshi no Ko?”
- “Tampaknya para otaku sangat bodoh sehingga mereka tidak belajar apapun dari episode terakhir.”
- “Otaku memukuli keluarga Kimura Hana yang patah hati, apa mereka tidak punya sedikit pun etika? Seseorang tidak akan pernah melempar batu ke seseorang yang kehilangan putri mereka sendiri dan mengeluh karena melihat kisahnya di dalam serial anime, bukan?”
Dalam beberapa tahun terakhir, tidak lagi mengejutkan bahwa beberapa serial anime mengambil peristiwa kehidupan nyata untuk menggambarkannya dalam animasi. Film Makoto Shinkai yang paling baru, Suzume no Tojimari, memiliki plot berdasarkan Gempa Bumi Besar Jepang tahun 2011. Mawaru Penguindrum karya Kunihiko Ikuhara juga menggambarkan peristiwa serangan gas sarin (gas yang menyerang saraf) kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995.
Semua ini menimbulkan kontroversi tersendiri, tetapi penting bagi pencipta untuk mencoba menghadapi kenyataan saat mengambil risiko seperti itu. Bagi para fans yang bersikeras bahwa “realita dan cerita fiksi itu hal yang berbeda”, dan kemudian menghina mereka yang terlibat, adalah sebuah penghinaan terhadap karya dan niat pencipta mereka yang sangat mereka kagumi.
Sumber: Myjitsu