“Dia adalah pacar saya,” adalah apa yang seorang pelaku pembunuhan berusia 54 tahun katakan sesaat ia tertangkap oleh polisi Jepang. Polisi menangkap seorang pria yang terbukti menikam seorang wanita yang tiga puluh tahun lebih muda darinya.
Februari lalu, Departemen Kepolisian Metropolitan di Jepang menangkap seorang pria paruh baya bernama Akira Ishikawa. Departemen kepolisian menangkap pria tersebut karena dugaan pembunuhan seorang wanita muda. Laporan polisi menyatakan bahwa tersangka menikam Sana Hirabayashi, seorang wanita pengangguran, di kepala dan bagian tubuh lainnya dengan pisau di sebuah hotel di Kota Fuchu, Prefektur Tokyo.
Isi Dari Laporan Tersebut
- Kamera keamanan menunjukkan Ishikawa dan Hirabayashi memasuki sebuah hotel sekitar pukul 2 pagi pada 2 Februari. Kemudian, pada pukul 6 pagi, Ishikawa meninggalkan gedung sendirian. Sekitar pukul 01:30 pagi keesokan harinya, 3 Februari, seorang karyawan hotel curiga bahwa Hirabayashi-san tidak meninggalkan kamarnya sepanjang hari, jadi ketika dia tidak mendengar jawaban ketika mengetuk pintu, dia menelepon keadaan darurat.
- Ketika polisi bergegas ke tempat kejadian, mereka menemukan Hirabayashi-san tewas di lantai dua ruangan, tanpa pakaian dan dengan darah di lehernya. Polisi dengan sigap menangkap Ishikawa. Seorang pejalan kaki menemukannya terengah-engah dan bertindak mencurigakan di tempat apartemennya, sekitar satu kilometer jauhnya dari hotel. Ketika polisi menanyainya dan mencari barang-barangnya, mereka menemukan identitasnya. Pria itu ditangkap dan mengakui tuduhan itu dengan mengatakan, “Saya membunuhnya.”
Ishikawa masih membawa dua pisau bahkan saat ia tertangkap. Sisi seramnya adalah salah satu pisau yang ia bawa masih berlumuran darah. Menurut penyelidik, pria itu menceritakan:
“Saya menggunakan pisau di kamar untuk membunuh wanita itu ketika dia sedang tidur, saya melakukannya tiga kali di lehernya.” Di sisi lain, Hirabayashi-san, yang ditikam sampai mati oleh Ishikawa-san, bercita-cita untuk memasuki dunia hiburan sebagai idola.

Dengan cita-citanya sebagai idol dan kisah tragis kematiannya, netizen Jepang menautkan peristiwa Hirabayashi dengan Hoshino Ai. Bagaimana tidak, keduanya memiliki cita-cita yang sama, namun tragisnya, keduanya juga memiliki alasan kematian yang sama.
Sumber: Yahoo! News Japan
© Copywriting By Area Topik Newsline