Yonezawa Honobu, penulis Light Novel dari franchise Hyouka, mendedikasikan sebuah cuitan mengenai status musim kedua untuk para fans.
Yonezawa Honobu pertama kali menulis Light Novel Hyouka, Koten-bu Series, pada tahun 2001. Yang akhirnya menginspirasi manga Hyouka dan adaptasi anime dengan dua puluh dua episode yang Kyoto Animation produksi pada tahun 2012. Namun, setelah lebih dari satu dasawarsa, belum ada berita untuk sekuel anime.
Yonezawa tampaknya menyadari bahwa para fans telah menunggu selama lebih dari sepuluh tahun untuk kelanjutan adaptasi anime. Baru-baru ini, ia memutuskan untuk mendedikasikan sebuah cuitan kepada para follower-nya di twitter yang menunjukkan bahwa keputusan untuk melanjutkan produksi tidak ada padanya.

“Terima kasih atas kecintaan kalian kepada anime “Hyouka”. Saya sangat senang mendengarnya. Namun, saya tidak memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan dalam pembuatan musim kedua. Silakan menghubungi sang penerbit atau studio animasi yang bertanggung jawab.”
Meskipun Yonezawa tidak menyangkal kemungkinan adanya musim kedua, para fans justru tidak yakin tentang itu. Pertama-tama, banyak orang yang terlibat dalam produksi adaptasi ini sudah meninggal. Termasuk sutradara Takemoto Yasuhiro dan desainer Nishiya Futoshi, yang menjadi korban dalam serangan di Kyoto Animation Studios pada Juli 2019 lalu.
Kyoto Animation telah menjanjikan kelanjutan beberapa anime, tetapi kenyataan berkata sebaliknya dan Hyouka mungkin salah satu kasus tersebut. Kedua, Kyoto Animation telah mengadaptasi empat volume pertama dari light novel, dan Kadokawa Shoten telah menerbitkan total enam volume hingga saat ini (dan mereka telah menjanjikan yang ketujuh selama lebih dari lima tahun).
Banyak fans berpendapat bahwa akhir dari adaptasi anime Hyouka sudah sempurna dan mencerminkan cara bercerita orang Jepang, jadi mereka menganggap tidak perlu ada sekuel. Namun, genre utama Hyouka adalah misteri dan bagian akhir dari anime menyisakan terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Sinopsis Hyouka
Atas permintaan kakak perempuannya, Oreki Hotaro bergabung dengan Klub Sastra Klasik SMA Kamiyama untuk mencegahnya bubar. Ia bergabung dengan anggota klub lainnya, Chitanda Eru, Fukube Satoshi, dan Ibara Mayaka. Ceritanya terjadi di Kota Kamiyama, sebuah kota fiksi di Prefektur Gifu berdasarkan kampung halaman sang penulis, Takayama. Sekolah Menengah Kamiyama fiksi juga didasarkan pada lokasi nyata, dan Klub Sastra Klasik akan mulai memecahkan serangkaian misteri, baik untuk membantu klub maupun atas permintaan Eru.
Sumber: @honobu_yonezawa