Tim pembela warga negara Jepang Shinji Aoba (penyerang kantor KyoAni) mengungkapkan bahwa mereka akan membantah tantangan tanggung jawab pidana terdakwa. Mereka mengklaim bahwa Aoba dalam keadaan gangguan mental saat kejadian tersebut. Orang-orang yang terkait dengan kasus ini mengungkapkan informasi ini melalui wawancara.

Terdakwa memiliki riwayat pengobatan untuk penyakit mental di masa lalu. Oleh karena itu, kelompok pengacaranya berharap dapat berjuang untuk menentukan tanggung jawab atau secara signifikan mengurangi hukumannya selama persidangan berikutnya. Persidangan berikutnya akan pihak resmi selenggarakan pada 5 September di Pengadilan Wilayah Kyoto.
Pada 10 Juni, Kantor Kejaksaan Kyoto mengadakan briefing dengan keluarga korban. Mereka menjelaskan jadwal persidangan juri dan poin-poin yang menurut mereka kurang adil. Pembela berpendapat bahwa “Aoba tidak memiliki kapasitas untuk tanggung jawab pidana, atau jika dia melakukannya, itu terbatas.”
Ini berarti bahwa tindakan yang terdakwa sebabkan tidak boleh memiliki konsekuensi pidana padanya atau konsekuensinya harus minimal. Di sisi lain, jaksa berpendapat bahwa Aoba memang memiliki semua tuduhan untuk mendapat hukuman.
Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, setelah penangkapannya, Aoba mengakui tuduhan itu. Dia menyatakan bahwa dia “berpikir dia bisa membunuh banyak orang menggunakan bensin” dan juga menyebutkan bahwa “Kyoto Animation mencuri ide dari novelnya.”
Sebelumnya, Terdakwa Memang Mengirim Novel Pendek pada KyoAni
Aoba memang sebelumnya terkonfirmasi mengirimkan cerita pendek dan novel sebagai bagian dari aplikasinya. Aka tetapi belum ada verifikasi terkait apakah ada plagiarisme dari KyoAni atau tidak.

Aoba juga menderita luka bakar parah selama insiden itu, tetapi telah cukup pulih untuk dapat melakukan percakapan setelah menerima perawatan. Jaksa memutuskan untuk menahan Aoba selama kurang lebih enam bulan untuk melakukan evaluasi psikiatri dan menentukan kapasitasnya untuk akuntabilitas. Pada Desember 2020, dakwaan diajukan. Selanjutnya, dilakukan evaluasi psikiatri lain.
Menurut dakwaan, pada 18 Juli 2019, sekitar pukul 10:30 pagi, Aoba menyiram bensin di studio pertama Kyoto Animation, tempat sekitar 70 orang berkerja. Dia mendapat tuduhan dengan memulai kebakaran yang mengakibatkan kematian 36 orang dan melukai 32 lainnya secara parah atau ringan.
Sumber: Mainichi