Portal Jepang AERA DOT menerbitkan artikel yang menjelaskan keuntung dan kerugian dari Sistem Komite Produksi.
Sistem Komite Produksi saat ini digunakan hampir di setiap industri anime Jepang.
Mereka juga menggelontorkan uang untuk memproduksi sebuah anime.
Mungkin kata Sponsor akan terlintas di pikiran Anda. Namun sponsor sangat berbeda dengan sistem yang satu ini.
Jika Anda tidak tahu apa itu Sistem Komite Produksi, singkatnya mereka adalah yang merencanakan, mengatur dan mengawasi produksi anime.
Siapa Saja di Dalam Komite Produksi?
Di dalam Komite Produksi, tidak hanya seorang atau satu perusahaan saja yang terlibat. Melainkan beberapa perusahaan ikut turut terlibat di dalamnya.
Biasanya, di dalamnya terdiri dari Perusahaan Publishing, Media Televisi, Rumah Produksi, dan Perusahaan Jasa & Lain-lain.
Studio animasi apakah ikut menjadi Komite Produksi? Bisa saja ikut terlibat, jika memiliki dana yang banyak.
Tapi sering kali studio animasi tidak ingin mengambil resiko.
Jika Ikut Terlibat, Apa Akibatnya untuk Studio?
Alasan tidak menjadi bagian Komite produksi ialah jika suatu anime gagal di pasaran, studio animasi tidak akan terkena resiko.
Begitu juga dengan keuntungan dari serial anime. Jika anime berhasil di pasaran, studio yang tidak menjadi bagian tidak akan cuan.
Mengutip AERA DOT, Industri animasi secara keseluruhan terus menghadapi situasi internal yang sulit.
Jumlah produksi animasi televisi terus menurun dari puncaknya 361 pada 2016, turun menjadi 278 pada 2020.
Menurut survei teikoku Databank melalui AERA DOT, 37,7 persen perusahaan yang memproduksi animasi masuk ke zona merah (kerugian) pada 2020.
Sementara 29,5 persen melihat laba mereka turun. Hanya di bawah 70 persen studio animasi masih dalam resesi.
Di sisi lain, 31,1 persen perusahaan, terutama studio besar dengan produksi yang sukses, menyatakan keuntungan yang lebih tinggi, menunjukkan meningkatnya polarisasi.