Di Jepang, Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo telah memecat seorang guru berusia 30 tahun melalui tindakan disipliner.
Hal ini terjadi karena guru tersebut berhubungan seks dengan siswa di bawah umur yang bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus.
Menurut kronologi kasus, pada Desember 2020, seorang guru dari sekolah berkebutuhan khusus di Tokyo berkendara selama lima jam dengan seorang siswa laki-laki dari sekolah tempat dia bekerja.
Kemudian memarkir mobilnya di tempat parkir komersial dan berhubungan seks di jalan itu.
Guru itu ditangkap karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak di Bawah Umur.
Ketika pihak kepolisian mengintrogasinya, pelaku menyebutkan bahwa dia sedang ada di sana untuk berbicara tentang karir profesionalnya dan pelaku tidak memiliki perasaan khusus kepada siswa tersebut.
Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo juga mengambil tindakan disiplin terhadap enam orang lainnya. Termasuk seorang kepala sekolah laki-laki (43 tahun) dari sebuah sekolah dasar di daerah Tama.
Ia teciduk menyentuh perut enam siswa perempuan melalui pakaian mereka.
Yang terakhir ada seorang kepala sekolah dari sekolah tinggi (usia 53) yang melecehkan seorang guru perempuan secara seksual dengan menyentuh pinggangnya.
Berita ini pun viral di beberapa forum komentar, di mana pendapat seperti:
- “Aku ingin tahu apakah dia seorang sadomasokis.”
- “Jika peran dibalik, apakah menurut Anda ini akan dibiarkan begitu saja dalam konsekuensi ini?”
- “Saya bertanya-tanya, bagaimana mereka mengetahuinya?”
- “Jika kesalahannya sudah terbukti, maka kita harus tahu wajahnya. Mengapa pihak berwenang menutupinya? ».
- “Pihak berwenang di Jepang harus mempublikasikan foto-foto orang-orang ini. Ini hanya untuk mencegah pengulangan.”
- “Wow, anak itu beruntung. Atau mungkin tergantung bagaimana gurunya.”
Sumber: Otakumo