Januari lalu di Jepang, salah satu perusahaan pembuat mainan seks Tenga mengumumkan proyek paling ambisiusnya, yaitu Tenga Rocket.
Proyek ini bekerja sama dengan perusahaan pesawat luar angkasa, Interstellar Technologies, yang bertujuan untuk mengirim “Tenga Rocket” ke luar angkasa sebagai bagian dari misi dengan berbagai tujuan.
Sebuah proyek penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan lebih dari 1,8 juta yen (sekitar IDR 234,4 juta). Namun dana tersebut masih jauh dari target.

Namun, perusahaan tersebut berambisi untuk membawa penggemar mencapai hal-hal yang memuaskan, sehingga proyek Roket Tenga terus berjalan, dan akhirnya roket diluncurkan.
Roket ini berhiaskan tulisan Tenga, merah dan perak, dan mengusung slogan perusahaan, “Cinta, Kebebasan, dan Miliki”, di sepanjang porosnya.
Roket itu secara resmi diperkenalkan ke publik pada upacara yang dihadiri oleh presiden Be, Koichi Matsumoto, dan pendiri Interstellar Technologies, Takafumi Horie.
Dengan panjang 10 meter, itu bukan roket terbesar. Tapi yang terpenting tentu saja penggunaannya. Roket ini membawa perangkat untuk merekam data selama perjalanan, yang akan berguna dalam pengembangan mainan seks baru dari merek tersebut.
Mainan seks tersebut dapat digunakan di luar angkasa. Karena, perusahaan Tenga memperkirakan bahwa akan ada malam yang sepi saat umat manusia bermigrasi perlahan menuju bintang.
Muatan roket tersebut termasuk kapsul berbentuk seperti mainan seks yang berisi tulisan keinginan dan impian dari 1.000 penggemar perusahaan tersebut.
Begitu roket mencapai ruang angkasa, kapsul lepas dari roket sehingga keinginan itu dapat melayang melalui alam semesta.
Akhirnya, Roket Tenga berhasil meluncur pada 31 Juli dari pelabuhan antariksa Hokkaido di Jepang. Peluncuran itu tayang di YouTube dan Niconico Douga, namun tanggal dan waktu peluncuran pastinya dirahasiakan untuk menghindari keramaian di tempat kejadian selama pandemi.
Sumber: Situs Resmi