Berbagai kasus yang berhubungan dengan industri anime rupanya tak habis-habis. Baru-baru ini tersiar kabar penangkapan seorang koki di Jepang karena Kimetsu no Yaiba.
Penangkapan koki tersebut akibat melanggar Undang-Undang Hak Cipta, karena menggunakan karakter dari Kimetsu no Yaiba dalam produk kue-nya.
Koki wanita berusia 34 tahun itu menjual kue dengan hiasan Kimetsu no Yaiba seharga 13.000 hingga 15.000 yen. Atau sekitar 1,6 juta hingga 1,9 Juta Rupiah.
Kue yang menggunakan karakter Kimetsu no Yaiba tersebut masing-masing ia jual melalui media sosial Instagram-nya.
Akhirnya kasus ini menjadi viral di Jepang. Atas kasus tersebut, Aniplex, sebagai salah satu perusahaan produksi franchise Kimetsu no Yaiba pun angkat bicara.
“Ada toko di seluruh negeri yang menjual kue dengan hiasan karakter karakter anime. Mengapa memutuskan untuk menangkap orang ini?” ujar Aniplex.
Kronologi Kasus Penangkapan Koki
Seorang koki pastry wanita 34 tahun tanpa toko fisik dari Shibuya (Tokyo), tertangkap awal bulan ini karena permintaan pelanggan di media sosial.
Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan, antara Desember tahun lalu dan Maret tahun ini, tersangka menjual kue ulang tahun dengan karakter dari Kimetsu no Yaiba kepada 4 orang, yang melanggar hak cipta dari tiga perusahaan, termasuk produser anime Aniplex.
Koki Pastry itu menarik pelanggan dengan memposting gambar kuenya di media sosial.
Menurut hasil investiagsi, pelanggan mengirim data gambar, dan kemungkinan koki tersebut menjiplak serta mewarnai garis luarnya dengan cokelat menggunakan kertas cetak terbalik.
Polisi Metropolitan menyelidiki kasus setelah menerima laporan itu. Ketika polisi menanyainya, koki pastri wanita itu mengakui tuduhan.
Koki Pastri itu mengatakan ke polisi, “Saya pikir jika saya menggunakan karakter anime, saya akan bisa menjual lebih banyak”.
Menurut hukum hak cipta, tindakan menyalin sebuah karya yang sudah ada adalah reproduksi. Salinan suatu karya pun merupakan reproduksi, jika sifat-sifat esensialnya dianggap sama.
Pemegang hak cipta berhak memperbanyak ciptaan, kecuali dalam hal-hal yang sangat khusus atau pribadi.
Ketika bertanya ke Aniplex mengenai penangkapan koki ini, Aniplex memberikan alasan berikut atas keputusannya untuk menuntut kejahatan tersebut.
“(1) Menerima pesanan dengan “surat langsung”, di mana tidak ada orang lain yang dapat melihat komunikasi dengan pelanggan, dan tidak mengungkapkan kantor penjualan”
“(2) Mempublikasikan banyak gambar/foto tentang hal itu.” Dalam keadaan ini, Aniplex menjelaskan bahwa tindakan koki pastry itu adalah kejahatan.
Selanjutnya, Aniplex menyimulkan, “Kami khawatir dengan kegiatan ilegal yang menggunakan kekayaan intelektual dalam pembuatan dan penjualan produk tidak diketahui. Kami pikir itu adalah tindakan yang baik dalam hal meningkatkan kesadaran tentang masalah ini.”
Sumber: Livedoor News
(c)吾峠呼世晴/集英社・アニプレックス・ufotable