Salah satu divisi Jepang dari kantor berita yang berbasis di Inggris, Reuters menerbitkan sebuah artikel unik. Artikel tersebut berisi keterkaitan unik antara video game dan negara China.

Pada artikel tersebut muncul sebuah catatan bahwa pemerintah China telah mengusulkan lebih banyak peraturan mengenai game. Hal ini mereka lakukan karena menurut mereka akhir-akhir ini, banyak video game yang berusaha mendistorsi sejarah.
Artikel singkat tersebut menunjukkan bahwa pemerintah sebelumnya mengklaim bahwa game online adalah obat mental yang membutuhkan aturan yang jelas dan tegas.
Penyiar negara China yaitu China Radio International (CNR) telah menerbitkan sebuah opini di situs webnya. Opini itu menyatakan bahwa regulator harus memperketat kontrol terhadap video game online. Sekaligus ‘tidak mentolerir’ game apa pun dengan konten yang mendistorsi sejarah.
Departemen editorial China Radio International menyebutkan bahwa permainan yang mendistorsi sejarah memberikan orientasi yang salah kepada kaum muda, dengan mengutip contoh permainan yang menggambarkan pemimpin dinasti Song Selatan, Yue Fei, sebagai pecundang.
Media pemerintah China juga telah menerbitkan sejumlah artikel yang kritis terhadap game dan Internet. Termasuk salah satu yang diterbitkan secara singkat di surat kabar bisnis yang menggambarkan sifat adiktif dari permainan video online sebagai candu mental. Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa industri video game adalah target berikutnya dari regulasi yang lebih ketat oleh pihak berwenang.