Areatopik – Penelitian dari Institut Penelitian Pendidikan Gakken Holdings, “Gakken Kyōiku Sōgō Kenkyūjo.” Baru-baru ini melakukan survei mengenai “profesi yang di inginkan di masa depan.” Di kalangan siswa SD dan SMP, dan hasilnya telah di umumkan.
Pada survei ini, terjadi perubahan drastis dalam popularitas profesi, seperti YouTuber. Yang menjadi favorit di kalangan siswa laki-laki SD, namun terlempar dari 10 besar di kalangan siswa laki-laki SMP.
Pada anak laki-laki sekolah dasar, profesi “YouTuber dan Streamer” menduduki peringkat pertama. Di ikuti oleh “polisi” di peringkat kedua, dan “atlet (selain baseball, sepak bola, dan renang)” di peringkat ketiga. Hasil ini menunjukkan bahwa popularitasnya tetap stabil setelah berturut-turut meraih peringkat satu selama tiga tahun berturut-turut sejak survei tahun 2021.
Sedangkan, di kalangan siswa laki-laki sekolah menengah, “insinyur/programmer (bidang mesin, teknologi, dan IT)” meraih peringkat pertama. Meskipun berada di peringkat lima di kalangan siswa laki-laki sekolah dasar. Popularitasnya meningkat terutama di kalangan siswa kelas 1 dan 2 sekolah menengah.
Sementara itu, di kalangan siswa perempuan sekolah dasar, profesi “koki (toko kue)” menduduki peringkat pertama, yang telah bertahan selama tujuh tahun berturut-turut sejak survei tahun 2017. Diikuti oleh “perawat” di peringkat kedua, dan “penyanyi/idol” di peringkat ketiga.
Di kalangan siswa perempuan sekolah menengah, profesi “guru sekolah” menduduki peringkat pertama, naik dari peringkat 14 sekolah dasar. Sementara itu, profesi “koki (toko kue)” dan “penyanyi/idol” mengalami penurunan drastis dari peringkat satu dan tiga menjadi peringkat enam dan 17 secara berturut-turut.
Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam preferensi karier antara siswa sekolah dasar dan menengah. Survei ini di lakukan dari tanggal 27 Oktober hingga 1 November 2023. Dengan 100 siswa laki-laki dan perempuan di setiap tahun sekolah dasar (total 1.200 orang). Dan 100 siswa laki-laki dan perempuan di setiap tahun sekolah menengah (total 600 orang), yang di wawancarai dengan pendampingan dari orang tua mereka.
Sumber : Livedoor