Wibu merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jepang. Biasanya penggunaan istilah itu muncul untuk menggambarkan seseorang yang memiliki minat dan penggemaran yang kuat terhadap budaya pop Jepang. Contoh dari budaya pop tersebut adalah: anime, manga, dan game Jepang. Istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “weeaboo” yang kemudian menjadi bahasa serapan dalam bahasa Jepang.

Seorang wibu biasanya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anime dan manga. Mereka juga sering mengikuti perkembangan terbaru dalam industri tersebut. Kebiasaan mereka meliputi: menonton banyak serial anime, mengumpulkan merchandise, membaca manga, atau bahkan terlibat dalam cosplay (berpakaian dan berperan sebagai karakter anime). Wibu juga sering menggunakan kosakata Jepang dalam percakapan sehari-hari mereka dan memiliki ketertarikan terhadap budaya populer Jepang secara keseluruhan.
Namun, penting untuk Kamu ketahui bahwa istilah “wibu” tidak selalu memiliki konotasi positif. Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai stereotip negatif terhadap penggemar budaya pop Jepang yang berlebihan atau terlalu obsesif. Pendapat tentang istilah ini dapat bervariasi, dan persepsi terhadap wibu dapat berbeda di antara individu-individu yang menggunakan istilah tersebut.

Kelakuan wibu, seperti halnya kelakuan individu dari kelompok lainnya, dapat bervariasi. Namun, ada beberapa tindakan atau sikap yang kadang-kadang membuat orang lain menggeleng-gelengkan kepala. Perlu Kamu ketahui bahwa persepsi ini mungkin berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Serta, tidak semua orang wibu akan terlibat dalam tindakan-tindakan berikut. Ini hanya beberapa contoh umum yang mungkin bisa kamu lihat di jagat sosial media :
Membuat Ekspresi Wajah dan Suara yang Sangat Berlebihan

Terkadang, Kamu bisa melihat sekelompok wibu di internet yang menggunakan ekspresi wajah dan suara karakter anime secara berlebihan di kehidupan sehari-hari. Ini tentu saja bagi beberapa orang lain tampak aneh.
Wibu Yang Terlalu Banyak Mengutip Dialog Anime
Mengutip dialog anime di setiap kesempatan bisa Kamu anggap sebagai kelakuan wibu yang berlebihan. Terutama bagi sebagian orang yang tidak tahu konteks ucapan si wibu ini.
Mendiskriminasi Media Populer Lainnya

Ini yang paling banyak terlihat sih. Beberapa wibu memiliki sikap yang terlalu kritis terhadap media populer yang tidak termasuk dalam budaya anime atau Jepang. Mereka kerap kali meremehkan atau mengejek orang-orang yang menikmati hal-hal seperti film Hollywood atau musik mainstream. Padahal mereka sendiri tidak mau orang lain menyerang hobi mereka.
Mengabaikan Kehidupan Sosial
Beberapa wibu mungkin terlalu terpaku pada dunia anime. Hal ini berjujung pada mereka mengabaikan tanggung jawab sehari-hari atau mengurangi interaksi sosial dengan orang lain.
Tapi, penting buat Kamu catat bahwa tidak semua orang wibu akan terlibat dalam kelakuan seperti itu. Banyak dari mereka hanya menikmati anime sebagai bentuk hiburan tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari mereka atau orang lain. Meski begitu, apakah Kamu memiliki teman yang setipe dengan utas diatas?