Pernyataan dari presiden perusahaan raksasa dalam hal manga dan industri novel ringan yaitu Kadokawa, tidak berhenti bergema. Pernyataan tersebut terus bergema di dalam dan di luar Jepang dalam beberapa hari terakhir. Bagaimanapun, Takeshi Natsuno meyakinkan bahwa standar manga saat ini harus banyak diubah.
Hal ini harus mereka lakukan agar lulus evaluasi Google dan Apple. Dengan demikian pula akan membuat animanga dapat lebih mudah mendapat akses oleh layanan mereka.

Salah satu penulis, CEO Dwango dan Niconico sendiri yaitu Shigetaka Kurita berbicara menentang hal ini. Ia mengatakan bahwa ini adalah upaya terang-terangan untuk mempromosikan pembatasan kebebasan berekspresi penulis manga di Jepang.
Karena perubahan standar tersebut akan menyiratkan bahwa peraturan dibuat tentang apa yang bisa dan tidak bisa dipublikasikan dalam karya. Perusahaan Kadokawa berakhir di ujung tanduk dan tidak punya pilihan selain mengeluarkan siaran pers yang menyatakan:
Takeshi Natsuno, Presiden dan CEO KADOKAWA Co., Ltd. muncul di program televisi pada 21 Juli. Ia muncul di AbemaTV. Meskipun ia berpartisipasi dalam program tersebut dalam segmen pribadi, komentarnya sangat tidak pantas untuk Presiden dan Direktur Perwakilan Perusahaan. Dan ia sangat menyesalinya.
Apalagi, sejumlah pernyataan yang beliau katakan secara individu dalam program tersebut tidak relevan dengan kebijakan operasi perusahaan. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan telah menerima permintaan dari pihak yang berkepentingan untuk mengembalikan sebagian dari remunerasi mereka, yang telah kami terima .
Pada saat itu, presiden Kadokawa yaitu Takeshi Natsuno, berpartisipasi dalam program Abema Prime di mana dia menyebutkan bahwa ada manga yang jauh lebih ekstrim daripada gravure dan karena alasan ini manga tersebut tidak lulus evaluasi dari Google dan Apple. Oleh karena itu, ia bersikeras bahwa harus ada standar baru untuk apa yang dapat hadir di depan umum untuk zaman Internet ini.