Sekolah di Jepang cukup terkenal dengan stereotip kostum renang yang cukup terbuka, terutama untuk para siswinya.
Namun hal ini akan segera berubah karena akan ada peluncuran pakaian renang unisex. Pakaian unisex ini merupakan inisiatif dari sebuah perusahaan bernama Footmark.

Footmark sendiri merupakan produsen pakaian yang cukup terkenal di Jepang. Tampilan untuk pakaian renang yang mereka usulkan cukup tertutup.
Pakaian ini juga tidak lagi membuat para siswi menjadi pusat sorotan saat sedang berenang. Harga untuk pakaian ini berkisar dari 6.380 hingga 6.820 yen (sekitar 689.000 rupiah tergantung pada dealernya) dan tersedia dalam sepuluh ukuran berbeda.


Usulan dan inisiatif dari Footmark juga mencakup pernyataan yang melatarbelakangi produksi pakaian renang dengan konsep unisex ini. Peryataan tersebut berisi:

- Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian kami menyoroti gerakan “tanpa gender” di sektor sekolah. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk mengenalkan seragam sekolah pilihan bebas di tengah tumbuhnya pemahaman dan minat terhadap isu-isu LGBTQ. Namun, di pakaian renang sekolah, meskipun ada perubahan bentuk pakaian renang pria dan wanita dari Showa (1926) ke Reiwa (sekarang), desain khusus gender tetap ada, dan banyak dari pakaian renang ini mengungkapkan perbedaan antara jenis kelamin.
- Perusahaan lain juga menjual pakaian renang yang menyembunyikan bentuk tubuh, tetapi belum ada set pakaian renang atas dan bawah yang bisa dipakai oleh pria dan wanita.
Pendapat Warganet Jepang
Tentu saja, pakaian renang sekolah Jepang yang ikonik akan segera terlupakan jika desain baru ini mulai diterima oleh institusi pendidikan negara tersebut.
Jadi ketika berita itu muncul di papan komentar di Jepang, warganet memiliki pendapat lain:
- “Jadi Anda bisa menukarnya dengan seseorang dan mereka tidak akan tahu.”
- ” Ini waktu yang buruk untuk hidup.”
- ” Aku cemburu karena aku benci pakaian renang sekolah yang harus kukenakan.”
- “Jadi langkah kehilangan rok seragam sudah dekat.”
- ” Secara alami, seorang pria tidak bisa melakukan apa pun dengan kaus oblong, saya jamin.”
Bagaimana menurut kalian? Apakah hal ini bisa menjadi terobosan baru atau terobosan ini adalah hal yang cukup buruk untuk dilakukan?
© Area Topik