Yuzo Kano, salah satu pendiri dan CEO bitFlyer, Inc membagikan postingan Twitter terkait beberapa dugaan dari tingkat inflasi global dan mencatat bahwa Jepang tidak muncul dalam daftar. Hal ini menimbulkan spekulasi terkait gaji animator Jepang yang tidak meningkat.

Kano, yang sebelumnya bekerja di Goldman Sachs sebagai sebagai trader derivatif ekuitas dan obligasi konversi, menulis:
“Sementara seluruh dunia digelembungkan, mengapa Jepang tidak digelembungkan? Saya pikir alasannya adalaah karena ada pasokan tenaga kerja yang besar untuk pekerjaan-pekerjaan penting.”
“Inilah yang kurang dari Amerika Serikat. Mereka tidak memiliki cukup orang tidak hanya untuk restoran, tetapi juga untuk memotong rumput dan mengurus sampah. Jika tidak ada cukup orang, upah per jam akan naik.”
Meskipun dia menulis hal tersebut sebagai hal yang positif, dia tetap menambahkan keterangan:
“Ada cukup banyak orang yang mau bekerja di Jepang. Tapi jika banyak orang yang ingin melakukannya, upah per jam tidak akan meningkat.”
“Ini adalah situasi di industri animasi. Produser merasa mudah untuk menyewa animator, sehingga mereka tidak perlu menawarkan gaji animator jepang yang lebih baik.”
Melalui postingan retweet tersebut, kita dapat melihat presentasi inflasi secara global dari berbagai negara.
Namun, dari sekian deretan negara tersebut, Jepang tidak tercantum pada data tersebut. Hal ini bisa kita kritisi lebih lanjut lagi mengingat sering beredar rumor tentang gaji animator yang rendah.

Yuzo Kano saat ini adalah direktur perwakilan Asosiasi Blockchain Jepang (JBA). Ia adalah anggota Komite Peninjau Audit dari Penilaian Sistem BC Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Selain itu, ia juga anggota komite yang menyelidiki teknologi blockchain untuk Asosiasi Bankir Jepang.
Selain itu, bitFlyer mengoperasikan salah satu pertukaran mata uang kripto terbesar dengan lebih dari 2,5 juta pengguna dan mengembangkan teknologi terkait mata uang kripto lainnya.
Sumber: Yaraon!