Cosplay bagi sebagian orang adalah hobi, bagi sebagian lainnya itu adalah pekerjaan. Namun, setelah terjun ke dunia cosplay, kamu harus sangat berhati-hati dengan 5 sisi gelap berbahaya berikut ini..
Apa Itu Cosplay?
Cosplay adalah istilah yang menggabungkan kata “kostum” dan “bermain peran”. Cosplay bisa Anda artikan sebagai perubahan seseorang menjadi karakter manga, anime, game, film, dengan mengenakan pakaian dan rias wajah seperti mereka.

Orang yang melakukan cosplay bisa Anda sebut sebagai cosplayer atau coser. Cosplay bukanlah sebuah profesi, tetapi secara bertahap, cosplayer mulai masyarakat terima dengan baik.
Tidak hanya tampil di event-event terkait, cosers kini juga menjadi KOL dengan tugas utama mempromosikan produk atau mendapat undangan untuk berpartisipasi dalam mempromosikan komunikasi untuk event-event besar.

Cosplay sering berkaitan dengan gambar-gambar yang indah, menarik, atau penuh gairah. Namun, segala sesuatu memiliki sisi gelap dan tentu saja cosplay pun juga memiliki sisi gelapnya.
Cosplayer Kerap Kali Mengalami Pelecehan Seksual
Ini adalah masalah yang hadir dalam waktu yang sangat lama. Bahkan hingga saat ini, pelecehan terhadap cosplayer semakin marak.
Berubah menjadi karakter anime, manga, dan game terkadang menyebabkan coser wanita (dan pria) memakai kostum yang agak “terbuka”. Ini mungkin tidak perlu kami bicarakan saat ini.
Namun banyak juga penonton yang sengaja mengambil gambar dalam posisi sensitif atau meminta coser untuk berpose provokatif.
Beberapa orang bahkan diam-diam mengambil foto/video pada bagian tubuh yang bersifat pribadi dari coser. Dengan komponen berwajah tebal, coser bahkan harus jalan jika tidak ingin dikuntit seharian.
Dengan formulir online, beberapa “pahlawan keyboard” selalu bersedia untuk menjatuhkan cercaan atau menyerang tubuh coser untuk bersenang-senang (atau terkadang… tanpa alasan).
Dan Anda tahu apa yang menakutkan? Tindakan ini hanyalah puncak gunung es. Pada awal 2022, seorang pria berusia 49 tahun pernah tertangkap basah setelah membius, menculik, dan melakukan pelecehan seksual terhadap sedikitnya enam orang wanita.
Persaingan Ketat Di Industri Cosplayer
Sisi gelap selanjutnya yang harus para cospalyer hadapi adalah pertikaian antara orang dalam industri. Pasar bagi coser untuk menghasilkan uang atau membangun nama masih terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah coser.
Untuk alasan ini, agar cosplayer bisa “bertahan”, banyak cosplayer siap untuk “menghentikan” coser lain untuk mendapatkan keuntungan mereka sendiri.
Stigma Buruk Dari Masyarakat
Meski mendapat sambutan yang lebih positif, cosplayer pada umumnya dan cabang cosplay pada khususnya masih mendapat ‘hinaan’ dari masyarakat.
Ada hinaan ringan yang hanya bersifat meringis. Namun ketika hinaan berat terlontar, mereka mengancam, bahkan menyerang coser. Opini publik saat ini sangatlah mengerikan.
Cosplayer Sering Dianggap ‘Bandel’
Ini adalah masalah yang menyakitkan yang muncul baru-baru ini. Saat cosplay menjadi semakin populer, cabang baru bernama “ero cosplay” pun muncul.
Cabang ini dengan cepat menjadi “alat” bagi banyak “pembuat konten” di platform dewasa seperti Onlyfans. Coser muda yang tampan tidak ragu untuk mengikuti jalan ini untuk menjadi terkenal dengan cepat dan menghasilkan uang melalui saluran yang menjual 18+ foto dan video.
Perkembangan yang tidak terduga ini membuat prasangka sosial yang belum stabil, kini menjadi alasan untuk lebih memandang rendah cosplay. Yang lebih menyedihkan adalah sebagian penonton masih menganggap coser wanita adalah “gadis” yang siap menerima uang untuk memamerkan daging mereka atau bertindak seperti pelacur.
Korban Dari Body Shaming
Body-shaming secara kasar dipahami sebagai tindakan meremehkan penampilan tubuh orang lain. Bagi coser, body shaming sering mereka terima.
Selain mendapat kritikan karena penampilan mereka, coser menerima puluhan komentar jahat, mengkritik tindakan cosplay mereka sebagai “tidak cocok untuk karakter tersebut”.
Betapa mengerikan akibat dari body shaming, kita hanya perlu menonton media (dan terkadang bahkan kehidupan di sekitar kita) untuk mengetahuinya.
Korban body shaming di dunia coser kebanyakan adalah para pemula dan masih sangat muda. Harus menerima komentar negatif seperti itu, siapa yang tahu apa yang bisa terjadi pada mereka?
Sekian adalah sisi gelap dari industri cosplay. Apakah Anda merupakan korban, pelaku, atau seorang teman?
© Areatopik