13 Bom Di Jakarta adalah karya terbaru dari Angga Dwimas Sasongko, sutradara film Mencuri Raden Saleh, Filosofi Kopi, dan lainnya. Diproduksi oleh Visinema Pictures, ini merupakan film penutup akhir tahun 2023 yang sangat baik di industri film Indonesia.
Membawakan Genre Action bertemakan terorisme, membuat film ini menunjukan bahwa industri film Indonesia juga bisa membuat film Action. Tidak seperti kebanyakan film lokal pada tahun 2023 yang didominasi oleh film horor. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita review film nya.
Cerita
Menceritakan terorisme yang terjadi di Jakarta oleh Arok (Rio Dewanto), mantan agen elit pemerintah Indonesia. Arok mengancam dengan 13 bom yang telah terpasang sebelumnya, dan akan meledak setiap 8 jam. Badan Kontra Teroris Indonesia (I.C.T.A) bergegas untuk mencari jejak Arok. Namun, hasil investigasi mereka malah mengarah ke dua pemuda, yaitu William (Ardhito Pramono) dan Oscar (Chicco Kurniawan). Pendiri dari Indodax yang terjebak dalam kasus terorisme Arok.
Setelah semua bukti terkumpul, mereka ditahan oleh pimpinan I.C.T.A, yaitu Damaskus (Rukman Rosadi), yang kemudian diserahkan kepada Karin (Putri Ayudya). Namun mereka berhasil kabur dengan bantuan dari Agnes (Lutasha), yang merupakan pacar William. Membuat Karin dibebas tugaskan oleh Damaskus dalam menangani kasus terorisme Arok.
Namun pada saat bersamaan komplotan Arok berhasil mengelabui tim lapangan yang dipimpin oleh Emil (Ganindra Bimo), mereka berhasil meledakan gedung Bursa, dan kemudian mereka meledakan angkutan MRT yang menewaskan 12 warga sipil.
Pekerjaan I.C.T.A semakin sulit semenjak diketahui bahwa Arok memiliki antek-antek dalam organisasi tersebut, yaitu Gita (Niken Anjani) yang merupakan adik ipar Arok. Yang kemudian menyerang baik I.C.T.A pada saat mereka menyerbu markas Arok.
Cerita yang dibawakan oleh film ini terasa sangat segar, dari kebanyakan film Indonesia pada tahun 2023 yang banyak merilis film horor. Latar belakang dari aksi teror oleh Arok dan komplotan nya juga dikemas dengan sangat baik, yang dimana mereka telah muak dengan sistem keuangan yang korup. Dan ingin membuat Utopia dengan menghancurkan bentuk fisik dari uang untuk kesetaraan.
Mas Angga juga berhasil menghadirkan sensasi dari film aksi ala Hollywood dengan adegan pengeboman mobil yang menangkut uang, dan aksi dari baku tembak yang sangat baik. Setelah dari itu pula penonton diajak untuk mengenal setiap karakter yang ada dan konflik dalam film ini.
Visual
Adegan dari ledakan dalam film ini sendiri tidak menggunakan CGI, tapi menggunakan Practical Effect. Ledakan dalam film ini semua asli tanpa CGI, yang membuat visual ledakan dalam film ini sangat realistis. Walaupun iklan yang tampil dalam film ini sangat terang-terangan, namun Practical Effect film ini patut mendapat apresiasi yang tinggi.
Aksi dari baku tembak, hand to hand combat, kejar-kejaran mobil dalam film ini sangat baik untuk film Indonesia, yang mungkin saja akan menjadi kiblat bagi industri film aksi Indonesia yang akan mendatang.
Karakter
Pengkarakteran dalam film ini sendiri sangat baik dari aktor pria ataupun aktris wanita. Penampilan dari masing-masing karakter juga tidak berlebihan, baik protagonis atau antagonis, semua memiliki porsi yang pas, membuat kita jadi tidak hanya berfokus pada satu karakter.
Penilaian
Ulasan/Review dari
13 Bom Di Jakarta
Jakarta, kota metropolitan dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi kelam. Sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta. Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar dan William yang dianggap terlibat. Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin kepada Arok atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.