Awal bulan ini, ada laporan bahwa manga karya Ken Wakui yaitu Tokyo Revengers, telah beredar melampaui 20 juta eksampler. Adaptasi animenya telah tayang pada bulan April tahun ini, dan salinan manga sebelum pemutaran perdana ini berjumlah 10 juta. Tokyo Revengers sudah menjadi karya yang cukup populer, di mana adaptasi animenya pun meledakkan kesuksesannya.

Perwakilan dari penerbit Kodansha hanya mengatakan dia terkejut, mencatat bahwa “keberhasilan ini belum muncul sejak Shingeki no Kyojin“. Dan bahwa, keberhasilan sebagian besar atas dukungan tak terkalahkan dari sektor wanita yang tak terduga.
Ken Wakui mulai menerbitkan manga Tokyo Revenger di Weekly Shonen Magazine pada tahun 2017. Hingga saat ini, total dua puluh dua volume kompilasi telah terbit dan sebuah film live action akan rilis pada 9 Juli.
Melihat kembali yang beredar, salinan Tokyo Revenger berjumlah 5 juta pada September 2020. 8 juta pada Februari tahun ini, 10 juta pada akhir Maret, dan sekitar 14,5 juta pada Mei. Peningkatan yang sebagian besar terdorong oleh adaptasi anime.
Di sisi lain, telah terjadi perubahan besar dalam basis pembaca. Tokyo Revengers adalah kisah geng dan konflik, dan ketika pertama kali tayang, sebagian besar yang membaca adalah pria berusia 30-an dan 40-an.
Perubahan besar pertama terjadi pada tahun 2018, ketika sampul volume didesain ulang untuk “memberikan tampilan yang lebih shonen“, yang akhirnya menarik lebih banyak pembaca pria di usia remaja 20-an.
Perubahan baru juga terjadi setelah pemutaran perdana adaptasi anime. Ada peningkatan besar dalam pembaca wanita di usia remaja 20-an. Penjualan berakhir 3 kali lipat dari perkiraan yang dibuat tahun lalu.
Tokyo Revengers Manga
Tokyo Revengers
Takuya Watanabe dari departemen penjualan Kodansha Publishing mengatakan : “ Kami tidak mengambil langkah khusus untuk menarik wanita ke pembaca kami. Saya merasa jumlah pembaca wanita meningkat karena kampanye yang kami luncurkan sejak akhir tahun lalu, tetapi saya tidak dapat menyangkal bahwa kehadiran mereka tidak terduga .
Jumlah eksemplar yang beredar Tokyo Revengers yang berlipat ganda dalam hitungan bulan, sebagian besar berkat dukungan dari pembaca wanita remaja dan wanita berusia dua puluhan. Ada juga kasus serupa dengan waralaba seperti Kimetsu no Yaiba dan Jujutsu Kaisen, yang juga memiliki basis penggemar wanita yang kuat. Watanabe menyebutkan bahwa popularitas dengan wanita sebagian besar turun ke karakter.
Dalam manga ini, karakter pria yang menarik seperti Manjirou Sano dan Ken Ryuguji terus-menerus muncul di tempat kejadian. Menurut berbagai perusahaan merchandise, item yang terinspirasi oleh dua karakter ini sangat populer, dan langsung terjual habis. Hal ini meyakinkan Watanabe bahwa desain karakter yang menarik adalah bagian penting dari kesuksesan drama tersebut.