Liverdoor News merilis laporan ABJ (Authorized Books of Japan) yang menyatakan bahwa pembajakan di industri manga menyebabkan kerugian bernilai sekitar 1,1 miliar yen pada tahun 2021.
Dari data ini, terungkap bahwa ada peningkatan sebesar 4,8 kali lipat dari nilai yang tercatat pada tahun 2020.
Untuk mengekang pembajakan di seluruh dunia, koalisi anti-pembajakan Content Overseas Distribution Association (CODA) yang berbasis di Jepang membentuk koalisi global baru.
Hal ini tentu saja betujuan untuk melawan pembajakan manga dan anime yang akan meluncur pada bulan April tahun ini.
Tujuan mereka pada dasarnya adalah untuk dapat menemukan lokasi pembajakan di dunia. Mereka juga akan memberikan informasi yang mereka peroleh kepada pihak berwenang.
Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dan menangkap pemilik situs illegal tersebut. Organisasi ini akan terdiri dari 32 anggota.
Penerbit Jepang seperti Kodansha, platform streaming Netflix , MPA (Motion Picture Animation), Masyarakat Hak Cipta Tiongkok, Badan Perlindungan Hak Cipta Korea, dan organisasi lain di seluruh dunia akan berpartisipasi dalam organisasi ini.
IAPO akan bekerja untuk mengekang pembajakan manga dan anime dan juga membantu penegakan hukum dengan investigasi kriminal di lapangan.
Terutama ketika investigasi kriminal tersebut membutuhkan kerja sama penegakan hukum dari berbagai negara.
Direktur CODA, Masaharu Ina mengatakan kepada TorrentFreak bahwa CODA merencanakan pendirian koalisi tahun lalu.
Sumber: Livedoor News