Masao Maruyama, adalah seorang tokoh terkenal di industri anime, Ia merupakan salah satu pendiri studio Madhouse dan pendiri studio MAPPA. Baru-baru ini ia telah menyatakan keprihatinan tentang masa depan anime dengan menyatakan bahwa komersialisme menjadi ancaman serius.

Berbicara kepada AFP, Maruyama mengatakan salah satu alasan China belum melampaui Jepang dalam industri anime adalah karena pembatasan kebebasan berekspresi. “Jika kebebasan di China lepas, China akan mengambil alih dalam waktu singkat,” kata Maruyama.
Meskipun Jepang memiliki lebih banyak kebebasan dalam hal ini, Maruyama percaya bahwa studio Jepang tidak menggunakannya secara efektif. Sebaliknya, mereka fokus pada pembuatan formula komersial dengan tujuan menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin.
Maruyama juga mengakui bahwa menciptakan karya baru adalah tentang menantang diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baru, terlepas dari apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Dia mengklaim bahwa sifat egois ini dia warisi dalam keadaan murni. Meskipun demikian, ia tidak ingin menghalangi kreativitas sutradara, lebih memilih untuk mengikuti bakat mereka daripada mengarahkan mereka.

Maruyama adalah anak didik almarhum Osamu Tezuka, yang dikenal sebagai “Dewa Manga”, dan telah menjadi salah satu pendiri Madhouse, serta pendiri MAPPA dan Studio M2. Dia telah memainkan peran utama dalam meluncurkan karir beberapa pencipta anime terkenal, seperti Mamoru Hosoda dan Satoshi Kon. Dia telah berkecimpung di industri animasi Jepang selama lebih dari 50 tahun.
Sumber: Yaraon!