Seorang animator yang terlibat dalam produksi serial televisi anime Jujutsu Kaisen tengah terjerat dalam kontroversi. Hal ini terjadi setelah ia mengunggah gambar yang merendahkan orang Asia bagi beberaa orang. Dalam gambar tersebut, karakter Satoru Gojo dan Shoko Ieiri terlihat mengejek Suguru Geto melalui gerakan yang disebut “mata rubah”. Namun, setelah menerima berbagai tanggapan yang menggambarkan penggambaran tersebut sebagai “tindakan yang merendahkan” terhadap orang Asia, animator tersebut memutuskan untuk menghapus cuitannya.
Bagaimana Ia Mendapatkan Kritikan ‘Rasis’ dari Netizen?
Gerakan “mata rubah” melibatkan peregangan kelopak mata ke samping untuk menciptakan ilusi bentuk mata yang berbentuk almond. Meskipun bagi sebagian orang gerakan ini mungkin hanya sebagai ekspresi komik atau kartun biasa, namun bagi beberapa orang, gerakan tersebut mendapat banyak kritik karena menghina dan memiliki unsur rasisme terhadap orang-orang keturunan Asia. Gerakan ini secara historis memang banyak terpakai untuk mencemooh dan merendahkan orang Asia, serta menguatkan stereotip negatif yang berdampak buruk.

Kontroversi seputar gambar tersebut dengan cepat memanas seiring dengan penayangan musim kedua anime Jujutsu Kaisen yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan topik tersebut langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial dan memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar anime. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa gerakan tersebut mengandung unsur ofensif dan seharusnya tidak dinormalisasi, sejumlah lainnya membela animator tersebut dengan menyatakan bahwa itu hanya merupakan lelucon yang tidak bermaksud jahat.
Dalam menghadapi kritik yang semakin meningkat, animator Jujutsu Kaisen memposting gambar lain yang menunjukkan Satoru Gojo meminta maaf atas tindakan rasisme dengan menggunakan frasa “めんご!” (“men-go”), yang merupakan gaya main-main atau sarkastik dari kata “gomen” (maaf).
Namun, sejumlah pengguna Twitter tidak menemukan humornya dalam permintaan maaf ini dan mempertanyakan alasan animator menggunakan karakter fiktif untuk meminta maaf, yang dianggap tidak tepat.
Pada akhirnya, penghibur tersebut mengeluarkan permintaan maaf, mengakui kesalahannya, dan mengekspresikan penyesalan atas tindakannya. Dalam pernyataannya, dia menyatakan, “Saya dengan tulus menyesali kurangnya pengetahuan yang saya miliki. Saya merasa sangat menyesal. Mulai sekarang, saya akan mengurangi publikasi yang terkait dengan pekerjaan saya.”
Animator Ini Sudah Minta Maaf dan Mengakui Kesalahan
Terakhir, penghibur tersebut mengeluarkan permintaan maaf, mengakui kesalahannya, dan mengekspresikan penyesalan atas tindakannya. Dalam pernyataannya, dia menyatakan, “Saya dengan tulus menyesali kurangnya pengetahuan yang saya miliki. Saya merasa sangat menyesal. Mulai sekarang, saya akan mengurangi publikasi yang terkait dengan pekerjaan saya.”