Yoo, Minna san~ Horaa! Oke kali ini aku akan sedikit sharing mengenai bahasa Jepang yaitu tentang partikel wa (は).
Kamu pasti gak asing dong dengan partikel yang satu ini. Partkel wa pasti sering dengar di anime, seperti watashi wa, kore wa, atau ada juga dalam salah satu judul anime Shigatsu wa Kimi no uso, waittt hati-hati Minna, anime ini mengandung bawang wkwkwk.

Apa sih partikel wa ( は ) itu ?
Partikel wa (は) merupakan salah satu partikel dasar dalam bahasa Jepang, yang mana berfungsi sebagai penanda subjek atau menjelaskan sesuatu.
Kalau dalam bahasa Indonesia contohnya, “saya adalah seorang guru”, “ini adalah buku”. Maka, kata “adalah” dapat kita sebut sebagai wa (は) itu sendiri. Tapi ingat, makna partikel ini juga menyesuaikan dengan konteks kalimatnya ya minna.
Partikel wa ditulis dengan Hiragana dari huruf ha (は). Jika posisinya tidak sebagai partikel melainkan dalam suatu kata, maka kita menulisnya menggunakan huruf wa yang biasa (わ).
Begitupun dengan huruf ha (は), dibaca wa hanya pada posisi sebagai partikel. Jika dalam kata biasa maka tetap kita membacanya ha.
Contoh penggunaannya
1. Watashi wa sensei desu (Saya adalah guru)
わたし は せんせい です
– Watashi (わたし): Saya
– Wa (は): Partikel wa (adalah)
– Sensei (せんせい): Guru
– Desu (です): akhiran kalimat dan bersifat positif
Kanji : 私は先生です(Watashi wa sensei desu)
2. Ano hana wa totemo kirei desu (Bunga itu cantik sekali)
あの はな は とても きれい です
– Ano (あの): Itu (untuk benda yang jauh )
– Hana (はな): Bunga
– Ano hana wa: Bunga Itu
– Totemo (とても): Sangat/Sekali
– Kirei (きれい): Cantik
– Totemo kirei desu: cantik sekali
Kanji: あの花はとても綺麗です (Ano hana wa totemo kirei desu)
Perbedaan penggunaan huruf ha (は) dan wa (わ)
Yosh minna, dari 2 contoh tersebut kita bisa melihat perbedaan penggunaan, baik wa maupun ha di setiap posisinya.
Pada contoh satu, kata watashi menggunakan huruf wa (わ) pada penulisannya karena posisinya merupakan sebagai kata, bukan sebagai partikel.
Sedangkan, kata wa (わ) setelah watashi menggunakan huruf ha (は), karena merupakan partikel. Adapun pada contoh yang kedua, kata hana ditulis dengan huruf ha (は) dan dibacanya juga ha (hana), bukan dibaca wa.
Loh ko gitu? Simpelnya, karena huruf ha ini terdapat dalam suatu kata, maka tetap kita baca ha. Nah, jika huruf ha (は) tersebut terdapat setelah subjek/objek maka ia posisinya jadi partikel.
Oh ya, aku juga menyelipkan huruf kanji nya ya untuk kalimat di atas. Untuk teman-teman yang masih pemula, sebelum mempelajari dan menghafal kanji harus menghafal huruf hiragana dan katakana terlebih dahulu, agar mudah saat mempelajari kanji.
Minna, otsukaresamadeshita~ Semoga artikel ini bermanfaat dan mudah dipahami ^^. Sampai berjumpa kembali di artikel selanjutnya!!