Sudah banyak penulis manga telah bergabung dalam kampanye pemerintah melawan pembajakan manga, “STOP! Kaizokuban“, yang dimulai pada tahun 2018.
Setelah berlakunya Undang-Undang Hak Cipta yang baru pada tanggal 1 Januari, sebuah proyek baru telah diumumkan mengenai kampanye melawan pembajakan ini, yang mencakup penulis berikut dari Shueisha: Takehiko Inoue (Slam Dunk), Koyoharu Gotouge (Kimetsu no Yaiba), Kouhei Horikoshi (Boku no Hero Academia). Hideaki Sorachi (Gintama), Yasuhisa Hara (Kindom), Io Sakisaka (Ao Haru Ride), Karusho Shiina (Kimi ni Todoke) dan Ai Yazawa (Nana).

Kampanye anti-pembajakan juga mencantumkan author dari Kodansha (Hajime Isayama, CLAMP, Chuuya Koyama, Nakaba Suzuki, Ikki Kajiwara & Tetsuya Chiba, Akiko Higashimura, Nobuyuki Fukumoto).
Lalu dari Shogakukan (Gosho Aoyama, Mitsuru Adachi, Yumi Tamura, Minoji Kurata), Akita Shoten (Paru Itagaki, Konari Misato, Wataru Watanabe), Hakusensha (Umino); Shufunotomo (Natsu Hyuuga & Touko Shino) dan Kadokawa (Mine Yoshizaki).
Apakah gerakan baru STOP! Kaizokuban ini akan berhasil?, masih menjadi bahan perdebatan. Tentu saja, penambahan artis populer dari industri manga akan meningkatkan kesadaran akan isu pembajakan manga, namun masih ada beberapa hambatan.
Misalnya, bagaimana dengan orang-orang yang tidak mampu membeli manga? Bagaimana dengan Barat, yang jumlah lisensinya sedikit dibandingkan dengan yang tersedia di Jepang?
Layanan gratis seperti Manga Plus di Shueisha telah memimpin di depan. Namun seperti yang pernah dikatakan Gabe Newell, CEO Valve : “Pembajakan adalah masalah yang ditimbulkan oleh layanan yang buruk.” Semua yang dapat diharapkan dari jenis kampanye melawan pembajakan ini adalah, bahwa penggemar yang tidak bisa mendukung pembuat konten favorit, akan ditindak pidana melalui jalur hukum.
Sumber : Situs Resmi