AreaTopik.com – Gainax telah mengumumkan bahwa petisi kebangkrutan mereka telah diterima oleh Pengadilan Distrik Tokyo.
Beridiri pada tahun 1984, Gainax terkenal sebagai studio anime yang menghasilkan karya-karya populer seperti Neon Genesis Evangelion dan Tengen Toppa Gurren Lagann. Mereka juga terlibat dalam pengembangan seri game Princess Maker.
Awal Mula Kehancuran Gainax
![evangelion](https://i0.wp.com/areatopik.com/wp-content/uploads/2024/06/ge4qle7e7wrxrpnwzpjq-4289488972.png?resize=1024%2C576&ssl=1)
Pada tahun 1992, beberapa staf inti, termasuk pembuat film terkenal Shinji Higuchi, meninggalkan perusahaan. Kemudian, meskipun sukses dengan Neon Genesis Evangelion, Hideaki Anno juga pergi pada tahun 2007 dan mendirikan Studio Khara.
Karena kesulitan keuangan yang mereka hadapi dalam beberapa tahun terakhir, Gainax memberikan hak cipta banyak judul mereka ke Khara dan perusahaan lain.
Kesalahan Yang Sangat Besar
Lebih lanjut, Gainax mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan Distrik Tokyo pada 29 Mei, yang sejak itu telah disetujui. Alasan utama kebangkrutan ini adalah bahwa sejak sekitar tahun 2012, manajemen dan eksekutif Gainax menjalankan perusahaan seolah-olah itu adalah milik pribadi mereka.
Mereka mengelola restoran dengan prospek buruk, mendirikan perusahaan tanpa perencanaan yang matang, dan mengambil pinjaman tanpa jaminan dengan bunga tinggi.
Sebagai akibatnya, kondisi keuangan perusahaan terus memburuk, dan banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan. Hal ini membuat Gainax tidak mampu melanjutkan kegiatannya sebagai studio produksi anime.
Pada tahun 2018, dengan persetujuan manajemen saat itu, saham berpindah tangan ke seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang produksi video.
Pada tahun 2019, orang tersebut tertangkap karena pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur tak lama setelah menjabat sebagai CEO (sumber: Business Insider Jepang). Perusahaan ini akhirnya kehilangan kemampuan untuk beroperasi sepenuhnya dan terbenbani dengan hutang yang membengkak.
Dukungan Khara Terhadap Gainax
Namun demikian, Studio Khara tetap memberikan dukungan moral kepada Gainax. Mereka berusaha untuk membangun kembali Gainax dengan merombak manajemennya.
Sayangnya, banyak anggota manajemen sebelumnya tetap menjadi pemegang saham, dan perusahaan tidak dapat mengatasi hutang besar yang telah terakumulasi.
Pada Mei tahun ini, sebuah perusahaan penagihan hutang mengajukan gugatan terhadap Gainax, yang akhirnya mengakibatkan mereka mengajukan kebangkrutan.
Menanggapi kebangkrutan ini, Khara menyatakan, “Kami sangat menyesal melihat studio animasi dengan sejarah hampir 40 tahun berakhir seperti ini.”