Melalui situs resmi film Fate/Grand Order: Shinsei Entaku Ryouiki Camelot, diumumkan bahwa film kedua, Fate/Grand Order: Shinsei Entaku Ryouiki Camelot: Paladin: Agateram, akan mengalami penundaan perilisannya selama seminggu, hingga berikutnya 15 Mei di Jepang. Film ini akan dirilis pada 8 Mei, tetapi ditunda karena keadaan darurat baru di Jepang karena pandemi COVID-19, yang akan berakhir pada 11 Mei.
Film pertama berjudul Fate/Grand Order: Shinsei Entaku Ryouiki Camelot: Wandering: Agateram, tayang perdana pada 5 Desember setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19. Terakhir, proyek film ini mengadaptasi cerita “ Dai Roku Tokuiten Shinsei Entaku Ryouiki: Camelot ” dari game smartphone yang telah rilis oleh di Jepang pada musim panas 2015. Game tersebut mendapatkan rilis dalam bahasa Inggris di Amerika Serikat dan Kanada pada Juni 2017.

Sinopsis Fate/Grand Order: Shinsei Entaku Ryouiki Camelot
Cerita utama “Part 1” dari video game tersebut. Yang kemudian mendapat judul Observer on Timeless Temple, terdiri dari tujuh bab dan tujuh tahapan sejarah manusia. Ini adalah bagian hasil dari dunia bercabang yang dari garis waktu yang terbagi sebelum cerita “Menara Jam 2015”. Jika dia mengakhiri hidupnya seperti di “Jam Gadang 2015” yang asli, dunia berjalan normal. Namun, di Fate / Grand Order ternyata dia tidak bunuh diri.
Terakhir, eritanya menceritakan upaya Organisasi Keamanan Chaldea untuk memulihkan Akal Sehat Manusia dengan memusnahkan Holy Grails. Holy Grails menopang singularitas kronologis yang mengganggu kelangsungan sejarah manusia dan berkontribusi pada Insinerasi Insinerasi Ordo Manusia. Kita mengenal ini sebagai Grand Order, “Perang Cawan Suci yang terbesar”.